BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH
Penulis :
Dr. Pramita Iriana, S.Kp. M.Biomed
Editor :
Ni Luh Putu Ekarini, M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B
ISBN: (sedang diusulkan)
Desain Sampul dan Tata Letak:
Fachrul
Penerbit :
Mitra Ilmu
Kantor:
Jl. Kesatuan 3 No. 11 Kelurahan Maccini Parang
Kecamatan Makassar Kota Makassar
Hp. 0813-4234-5219/081340021801
Email : mitrailmua@gmail.com
Website : www.mitrailmumakassar.com
Anggota IKAPI Nomor: 041/SSL/2022
Cetakan pertama: Juni 2023
SINOPSIS
Setiap orang dapat berpikir secara kritis dan kemampuan ini
perlu diasah oleh setiap orang yang terjun ke dalam profesi
kesehatan, termasuk perawat. Dasar mengapa profesional
kesehatan harus dapat berpikir kritis tentu saja ditarik kembali ke
masa silam ketika para filosof mempertanyakan eksistensi
manusia di bumi ini, dengan perbedaan yang nyata dari makluk
hidup lainnya, yaitu hewan dan tumbuhan. ‘Cogito, ergo sum’
merupakan ungkapan filosofis yang berbahasa Latin yang
diungkapkan oleh René Descartes yang biasanya diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris sebagai ‘I think, therefore I am’ atau
dapat diparafrasakan dalam Bahasa Indonesia ‘Aku berpikir maka
aku ada’. Bagi Descartes, apa yang tidak bisa dilepas dari
manusia ialah berpikir itu sendiri: Cogito ergo sum. Menurut
Descartes, ‘Aku ada, Aku eksis’ (I am, I exist). Dimensi berpikir
inilah yang menjadi pembeda manusia dan hewan. Tentu saja,
dimensi berpikir ini ditekankan pada ‘pemahaman’ dan bukan
sekedar proses di dalam pikiran..